WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri Irak Nuri Al Maliki menyambut era baru kerja sama kedua negara.
Keduanya menegaskan peperangan telah berakhir dan era baru persahabatan akan lahir. Namun mereka memperingatkan bahwa tantangan ke depan akan sangat berat karena kekerasan sektarian dan berbagai masalah masih mengancam stabilitas Irak.
"Kami sepakat jalinan ikatan Amerika dan Irak saat perang dapat melapangkan jalan bagi kemajuan yang dapat dibangun saat damai," janji Obama setelah pertemuan dengan Maliki di Gedung Putih pada Rabu (27/7) waktu setempat.
"Amerika siap membantu pemerintah Irak membangun kemampuan mereka menyediakan layanan utama dan mempromosikan supremasi hukum," papar Presiden AS, kemarin Waktu Indonesia. Dalam pertemuan pertama di Gedung Putih sejak Obama terpilih pada Januari silam, Presiden AS berjanji membantu Baghdad mencabut sanksi berat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diberlakukan setelah Presiden Irak Saddam Hussein menginvasi Kuwait pada 1990.
"Saya kira akan menjadi kesalahan jika Irak tetap menanggung beban akibat kesalahan yang dilakukan pemimpin sebelumnya," papar Obama yang menambahkan, berbagai perselisihan antara Irak dan negara tetangganya harus terlebih dulu diselesaikan.
Sebelum bertemu Obama, Maliki telah mengungkapkan keinginan pencabutan sanksi itu saat bertemu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
"Presiden Obama dan pemerintahan Amerika sepakat dengan kami bahwa Irak tidak lagi menjadi ancaman perdamaian dan keamanan internasional karena di telah ada demokrasi di Irak,bukan kediktatoran," papar Maliki yang berbicara melalui penerjemahnya.
Sumber: okezone.com
"Saya kira akan menjadi kesalahan jika Irak tetap menanggung beban akibat kesalahan yang dilakukan pemimpin sebelumnya," papar Obama yang menambahkan, berbagai perselisihan antara Irak dan negara tetangganya harus terlebih dulu diselesaikan.
Sebelum bertemu Obama, Maliki telah mengungkapkan keinginan pencabutan sanksi itu saat bertemu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
"Presiden Obama dan pemerintahan Amerika sepakat dengan kami bahwa Irak tidak lagi menjadi ancaman perdamaian dan keamanan internasional karena di telah ada demokrasi di Irak,bukan kediktatoran," papar Maliki yang berbicara melalui penerjemahnya.
Sumber: okezone.com
0 komentar